BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang
Orang awam sering sekali salah kaprah
menanyakan soal bensin, solar, minyak tanah, LPG, etc pada teman-teman dari
lulusan teknik perminyakan. Atau ada juga yang menanyakan bagaimana cara
mencari minyak (eksplorasi). Memang benar, teknik ini mempelajari hal tersebut.
Akan tetapi lulusan teknik perminyakan umumnya bukan orang yang ahli di bidang
ini. Untuk urusan bahan bakar minyak, mungkin lebih tepat ditanyakan kepada
lulusan teknik kimia. Sedangkan untuk urusan eksplorasi, ada
Geologist/Geophysicist yang lebih ahli tentunya.
Teknik Perminyakan adalah
bidang ilmu teknik yang mempelajari bagaimana terbentuknya minyak dan gas bumi
di dalam perut bumi, dan mencari tahu berapa banyak jumlah cadangan yang ada
untuk selanjutnya dapat diambil dan diproduksi dalam bentuk crude oil ataupun gas alam. Dengan
semakin berkembangnya industri energi, maka panas bumi juga termasuk di dalam
lingkup Teknik Perminyakan. Tugas dari sarjana teknik perminyakan adalah untuk
melakukan eksplorasi dan eksploitasi yang meliputi: mencari dan menentukan
lapangan minyak, penghitungan cadangan, penentuan titik bor, aktifitas
pemboran, produksi, dan lain lain. Pada proses produksi, yang dipelajari adalah
bagaimana cara memproduksi fluida agar
dapat sampai ke permukaan dan juga memperkiraan teknologi-teknologi apa saja
yang akan diterapkan ketika sudah membangun sebuah sumur. Sedangkan teknik
pemboran digunakan untuk mendesain dan mengebor lubang sumur setelah mengetahui
titik lokasi yang akan di bor
b. Rumusan
Masalah
·
Tentang Rotating System
?
·
Bentuk dari Rotating
System ?
c. Tujuan
Selain untuk melengkapi tugas pengantar teknik perminykan, Tujuan kita membuat makalah ini agar kita dapat mengetahui bagaimana tentang alat Rotating System dalam rangkaian Rig.
Selain untuk melengkapi tugas pengantar teknik perminykan, Tujuan kita membuat makalah ini agar kita dapat mengetahui bagaimana tentang alat Rotating System dalam rangkaian Rig.
BAB 2
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
·
Rotating System
Seluruh peralatan yang
digunakan untuk mentransmisikan putaran dari permukaan.
Fungsi utama
system pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor dan memberikan beratan
diatas pahat memberi lubang.
System
pemutar atau rotating system ini terdiri dari tiga sub-komponen :
1.
Peralatan putar ( rotary assembly)
2.
Rangkaian pipa bor
3.
Mata Bor
Peralatan
putar berfungsi untuk :
·
Memutar rangkaian pipa bor selama
oprasi pemboran berlangsung
·
Menggantaungkan rangkaian pipa bor
yaitu dengan slip yang dipasang (dimasukan) pada rotary table ketika disambung
atau melepas bagian-bagian drill pipe.
Rangkaian
pipa bor menghubungkan antara swivel dan mata bor berfungsi untuk :
·
Menarik-turunkan mata bor
·
Memberikan beban diatan pahat untuk
penembusan (penetration)
·
Meneruskan putaran ke mata bor dan
·
Menyalurkan fluida pemboran yang
bertekanan ke mata bor
Mata bor merupakan peralatan yang
berlangsung menyentuh formasi, berfungsi untuk menghancurkan dan menembus
formasi.
a. Peralatan Putar (rotary assembly)
Peralatan
putar ditempatkan pada lantai bor di bawah crown block diatas lubang, peralatan
putar terdiri dari :
1.
Meja putar (rotary table)
2.
Master Bushing
3.
Dua alat penting yaitu, kelly
bushing(digunkan untuk memutar rangkaian pipa bor) dan rotary slip (digunkan
untuk menggantungkan rangkaian pipa bor). Kunci utamanya adalah meja putar.
Meja putar,
master bushing dan kelly bushing digunakan bersama-sama untuk memutar rangkaian
pipa bor. Meja putar, master bushing dan rotary table digunakan untuk menggantung
rangkaian pipa bor didalam lubang pada saat menyambung atau melepas section
drillpipe dengan bantuan “make-up and break out tongs”
1.
Meja Putar
Meja
putar berfungsi untuk :Meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa
bor melalui Kelly bushing dan Kelly.Menahan pipa bor dalam lubang pada saat
penyambungan atau pelepasan pipa bor dilakukan. Kecepatan meja putar dapat
diatur oleh seorang driller man dengan beberapa handle yang ada di drawwork.
Hubungan
rotary table dengan prime mover ada dua macam :
·
Hubungan dengan rantai
ke drawwork
·
Hubungan langsung ke
prime mover
2.
Master Bushing
Master
bushing merupakan alat yang dapat dilepas dari rotary table. Master bushing
berfungsi sebagai dudukan (penempatan) Kelly bushing atau rotary slip.
3.
Kelly Bushing
Kelly
bushing selama operasi pemboran berlangsung berfungsi untuk meneruskan putaran
dari rotary table ke rangkaian pipa bor.
Fungsi : meneruskan putarandari
rotary table ke kelly
Mekanisme : mentransmisikan gaya
putar dari rotary table ke kelly dan seterusnya ke rangkaian pipa bor.
4.
Rotary Slips
Jika rotary slip
dimasukkan ke dalam master bushing, maka rotary slip akan berfungsi sebagai
penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan penyambungan atau pelepasan
section rangkaian pipa bor.
Fungsi
: Alat untuk menahan drill string yang menggantung ketika melakukan koneksi,
menaikkan dan menurunkan drill string ke drill hole.
Mekanisme : Dijepitkan pada rangkaian drill string saat pemasangan atau pelepasan, agar tidak terlepas ataupun jatuh kedalam lubang bor.
Mekanisme : Dijepitkan pada rangkaian drill string saat pemasangan atau pelepasan, agar tidak terlepas ataupun jatuh kedalam lubang bor.
b.
Rangkaian Pipa Bor
1. Swivel
Swivel adalah ujung teratas rangkaian pipa bor, yang berfungsi untuk : Memberikan kebebasan kepada rangkaian pipa bor untuk berputar dimana swivelnya sendiri tidak ikut berputar. Memberikan perpaduan gerak vertical dengan gerak berputar dapat bekerja bersama-sama. Sebagai penghubung antara rotary hose (pipa karet) dengan Kelly sehingga memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi tanpa mengalami kebocoran.
Swivel adalah ujung teratas rangkaian pipa bor, yang berfungsi untuk : Memberikan kebebasan kepada rangkaian pipa bor untuk berputar dimana swivelnya sendiri tidak ikut berputar. Memberikan perpaduan gerak vertical dengan gerak berputar dapat bekerja bersama-sama. Sebagai penghubung antara rotary hose (pipa karet) dengan Kelly sehingga memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi tanpa mengalami kebocoran.
Bagian-bagian dari
swivel terdiri dari :
·
Bail : bagian atas dari
swivel yang berfungsi sebagai penggantung swivel pada hook di bawah travelling
block
·
Goosneck : merupakan
pipa yang berbentuk seperti huruf “U” yang terletak di bagian atas dari swivel,
berfungsi untuk menghubungkan rotary hose dengan swivel
·
Washpipe assembly (internal)
terletak pada bagian atas swivel bannet yang berfungsi untuk menghubungkan
rotary hose (dari goosneck) dengan rotating swivel stem. Washpipe assembly
dapat diambil dari swivel untuk dibersihkan.
·
Bonnet : merupakan
metal yang berfungsi sebagai pelindung washpipe assembly
·
Houshing : merupakan
suatu baja yang berfungsi sebagai pelindung washpipe dan sebagai rumah rotating
stem assemblies
·
Rotating swivel stem :
merupakan poros perputaran pada swivel
·
Pin : merupakan ulir
pada bagian atas dari kelly cock.
2. Kelly
Kelly
merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan luarnya
dapat berbentuk segi tiga, segi empat, segi enam. Kelly ini dimasukkan ke dalam
kelly bushing.
Kelly
bushing berfungsi untuk meneruskan gaya putar (torsi) dari meja putar ke kelly
dan selanjutnya keseluruh rangkaian pipa bor. Selama kelly ini tidak
dipergunakan (dilepas) misal pada waktu mencabut string, maka kelly ini
dimasukkan ke dalam rathole yang terdapat di lantai bor. Dalam keadaan ini
kelly bushing selalu ikut terbawa demikian pula swivelnya.
3. Upper
Kelly Cock
Merupakan
suatu valve yang dipasang diantara swivel dan kelly. Fungsi utamanya (pada saat
tertutup) adalah untuk menjaga agar tidak terjadi tekanan dari lubang bor yang
bertekanan tinggi.
4. Lower
Kelly Cock (Mud Silver Valve)
Mempunyai
valve otomatis atau manual berfungsi untuk menahan cairan pemboran dalam kelly
pada saat dilakukan penyambungan.
5. Drillpipe
(DP)
Drillpipe
merupakan bagian rangkaian pipa bor yan terpanjang, artinya jumlahnya paling
banyak dalam satu rangkaian pipa bor untuk mencapai kedalaman lubang bor yang
diinginkan. Fungsi utama drillpipe adalah untuk :
·
menghubungkan kelly
dengan drillcollar dan mata bor di atas lubang bor
·
memberikan rangkaian
panjang pipa bor, sehingga dapat menembus formasi yang lebih dalam
·
memungkinkan naik
turunnya mata bor
·
meneruskan putaran dari
meja putar ke meja bor
·
meneruskan aliran
lumpur bor dari swivel ke mata bor
Letak : (rangkaian drill
string) diatas drill collar / HWDP
Mekanisme : Rangkaian
pipa bor satu sama lainnya dengan di hubungkan dengan tool joint dan disambung
dengan drill collar sehingga memungkinkan untuk diperpanjang dan diputar serta
menjadi jalan bagi cairan pengeboran agar mengalir dengan lancar dari swivel ke
dasar sumur
Dan
Heavy Weight Drill PipeFungsi : Pada prinsipnya sama dengan drill pipe namun
HWDP lebih berat. Digunakan pada kondisi khusus, yaitu pada waktu terjadi down
hole problem seperti pipa terjepiy dan sebagainya.
Letak
: (rangkaian drill string) antara drill pipe dan drill collar
Mekanisme :
menghubungkan dan menambah panjang rangkaian pipa pemboran dan menambah beban tekan pada
drillstring.
6. Penyambung
Drill Pipe
Setiap
section atau joint drillpipe standart mempunyai tiga bagian pokok, yaitu : tube
(pipe), dan tool joint pada kedua ujungnya. Tool joint terdiri dari dua jenis :
·
Pin connection : tool
joint pada bagian bawah drillpipe (DP) dimana ulir dibuat pada bagian luar,
disebut “PIN”
·
Box connection : tool
joint pada bagian atas drill pipe (DP) dimana ulir dibuat pada bagian dalam,
disebut “BOX”
7. Karakteristik
Drill Pipe
a).
Tipe utama drill pipe, ada 2 macam :
·
Standart drill pipe :
digunakan dari permukaan sampai pada top drill collar. Pada umumnya drill pipe
diikuti drill collar di atas mata bor (bit).
·
Heavy weight drill pipe
: digunakan pada kondisi khusus, yaitu pada waktu terjadi down hole problem
seperti pipa terjepit, dan sebagainya.
b). Ukuran dan panjang :
·
Range 18’ – 22’ à
jarang dijumpai
·
Range 27’ – 30’
·
Range 39’ – 45’
c). Drillpipe joint biasanya
disambung atau dilepasdari section pipa bor. Section ini disebut “stand’.
Jumlah joint dalam satu stand ditentukan oleh tinggi menara dan ring drill pipe
yang digunakan.
d). Penyimpanan drill pipe : drill
pipe disimpan bila tidak digunakan pada dua rak pipe didekat rig. Rig storage
bisa dilepas dari rangkaian pipa bor, drill pipe joint ditempatkan
(disandarkan) pada rak pipa di sisi menara. Near Rig storage drill pipe joint
ditempatkan pada rak yang terletak di seberang rig.
8. Drill
Collar (DC)
Drillcollar berbentuk seperti DP, tetapi
diameter dalamnya lebih kecil dan diameter luarnya sama dengan diameter luar
“tooljoint” DP. Jadi dindingnya lebih tebal daripada DP.
Drill Collar ditempatkan pada rangkaian
pipa bor bagian bawah diatas mata bor. Fungsi utama dari Drill Colar :
·
Sebagai pemberat (wight
on bit = WOB), sehingga rangkaian pipa bor dalam keadaan tetap tegang pada saat
pemboran berlangsung, sehingga tidak terjadi pembelokkan lubang.
·
Membuat agar putaran
rangkaian pipa bor stabil
·
Memperkuat bagian bawah
dari rangkaian pipa bor agar mampu menahan puntiran
Dengan
demikian diharapkan akan berjalan dengan laju yang besar, lubang bor lurus dan
kerusakan DP kecil.
Ø Drill
Collar
Letak : (rangkaian drill string dan bottom hole assembly (BHA)) di bawah drill pipe
Mekanisme : DC yang mempunyai dinding yang tebal memungkinkan dibuatnya grade pada dinding tersebut sehingga tdak memerlukan tool joint. Pada drill collar juga dapat dipasangkan alat-alat spesial sehingga hasil pengeboran formasi dapat maksimal.
Letak : (rangkaian drill string dan bottom hole assembly (BHA)) di bawah drill pipe
Mekanisme : DC yang mempunyai dinding yang tebal memungkinkan dibuatnya grade pada dinding tersebut sehingga tdak memerlukan tool joint. Pada drill collar juga dapat dipasangkan alat-alat spesial sehingga hasil pengeboran formasi dapat maksimal.
Ø
Karakteristik Drill
Collar
1. Perbedaan
antara drillpipe dengan drillcollar : Perbedaan pokok antara drillpipe dengan
drillcollar adalah ukuran, berat dan strength. Pada gambar terlihat drillcollar
tidak mempunyai tool joint,karena drillcollar dindingnya tebal sehingga ulir
cukup dibuat pada dindingnya sendiri.
2. standart
drillcollar parts
3. ukuran
drillcollar :
biasanya mempunyai
panjang 30 ft atau kurang
tebal dindingnya 3 ½
inch atau lebih
berat lebih dari 3 tons
di bawah batang bor
dapat dipakai 2 – 60 drillcollar
Ø
Jenis-Jenis Drill
Collar
1. Standart
drillcollar mempunyai permukaan yang halus dengan box connection terletak pada
tiap top dan pin connection terletak pada bottom
2. Spiraled
drillcolar mempunyai permukaan beralur seperti spiral, digunakan pada kondisi
khusus untuk mencegah terjadinya differential wall sticking.
3. Zipped
drillcollar permukaannya terdapat ceruk (lekukan) yaitu pada bagian ujung atas
drillcollar. Digunakan untuk menjaga keseimbangan.
9. Mata
Bor (Bit)
Mata
bor merupakan peralatan yang langsung menyentuh formasi, berfungsi untuk
menghancurkan dan menembus formasi, dengan cara memberi beban pada mata bor.
Bagian
– bagian penting dari mata bor :
Ø shank:
merupakan suatu alur (threaded pin), dimasukkan ke dalam box connection pada bottom collar atau bit sub di
bawah collar.
Ø Bit
lugs : merupakan peralatan yang berfungsi untuk dudukan poros dan cones.
Ø Cones
: merupakan roda-roda bergigi (gerinda) yang berputar pada mata bor.
Ø Fluid
passageway (jets) : merupakan nozzle yang terdapat pada bottom untuk
menyemprotkan lumpur bor langsung ke formasi.
Jenis-jenis
mata bor :
9.1. Drag
Bit
Drag
bit ini tidak mempunyai roda-roda yang dapat bergerak dan membor dengan gaya
keruk dari blandenya. Pada masa yang lampau, biasanya untuk pemboran permukaan
(spud in) dilakukan dengan bit ini, tetapi dewasa ini telah digeser oleh
roller- cone bit. Letak jet nozzle pada drag bit ini dirancang agar supaya
lumpur yang keluar dari rangkaian pipa bor langsung menyemprot blandernya, hal
ini dimaksudkan agar blandenya tetap bersih pada waktu mengebor. Drag bit
biasanya digunakan untuk membor formasi-formasi lunak dan plastik (lengket).
Blande drag bit dibuat dari macam-macam baja paduan dan pada bagian muka
(faced) yang keras umumnya diperkuat dengan tungsten carbide.
Persoalan-persoalan yang timbul dalam penggunaan drag bit adalah :
Ø lubang
bengkok
Ø lubang
berdiameter kurang dari yang diminta (undergauge)
Ø balling
(dilapisi padatan) pada pemboran formasi shale
Lubang bengkok dapat dikurangi
dengan pemakaian drill collar, sedang undergauge dapat dikurangi dengan membuat
otomatis pada nozzle, dimana bila bitnya rusak, nozzle bertumpu pada lubang dan
tertutup secara otomatis, sehingga menaikkan tekanan pompa dipermukaan. Balling
dapat dikurangi dengan menggunakan jet nozzle pada balandenya.
9.2. Roller-Cone (Rock Bit)
Roller-Cone adalah bit yang
mempunyai kerucut (cone) yang dapat berputar untuk menghancurkan batuan. Bit
ini pertama kali didesain oleh howard R. Houghes (1909) dan hingga sekarang
banyak dilakukan untuk pemboran di lapangan minyak. Pada masing-masing terdapat
gigi-gigi. Jika diperhatikan secara seksama maka bentuk gigi tersebut untuk
setiap bit berbeda. Gigi yang panjang dan jarang letaknya atau sedikit
jumlahnya digunakan untuk formasi batuan lunak. Sedang gigi-gigi yang pendek
dan rapat letaknya adalah digunakan untuk formasi medium hard atau hard
(keras).
Umumnya jumlah conner pada setiap
bit adalah tiga, setiap cones mempunyai sumbu yang berbeda, setiap asnya
berpotongan pada satu titik. Panjang jarak gigi-gigi serta pola dari bit dibuat
untuk memperoleh laju pemboran yang tertinggi dengan minimum pengaruh balling
pada gigi-gigi tersebut.
Roller
cone bit ada dua macam :
a. Steel
tooth bit (Milled tooth bit)
Merupakan satu diantara
jenis mata bor (bit) yang paling banyak dipakai, dikenal dari gigi-gigi
pemotongnya yang dibentuk dengan jalan menggiling/memotong conenya, sehingga
menjadi gigi.
b. Insert
bit (Tungsten carbite bit)
Gigi-gigi dibuat dari
karbit tungsten yang tahan keausan. Biasanya mata bor jenis ini digunakan untuk
menembus lapisan yang paling keras atau paling abrasif.
Roller
Cone Bit (Steel tooth bit)
Fungsi
: Bit yang mempunyai kerucut (cone) yang dapat berputar untuk menghancurkan.
Letak : rangkaian bottom hole assembly paling bawah.
Mekanisme : Pada roller cone bit umumnya memiliki jumlah cone pada setiap bit adalah tiga, setiap cone mempunyai sumbu yang berbeda, setiap as-nya berpotongan pada satu titik. Panjang jarak gigi-gigi serta pola dari bit dibuat untuk memperoleh laju pemboran yang tertinggi dengan minimum pengaruh baling pada gigi tersebut. Jika diperhatikan secara seksama maka bentuk gigi tersebut berbeda-beda. Gigi yang relatif panjang dan jarang letaknya atau sedikit jumlahnya untuk formasi batuan lunak. Sedang gigi yang relatif pendek dan rapat letaknya digunakan untuk formasi medium hard atau hard.
Letak : rangkaian bottom hole assembly paling bawah.
Mekanisme : Pada roller cone bit umumnya memiliki jumlah cone pada setiap bit adalah tiga, setiap cone mempunyai sumbu yang berbeda, setiap as-nya berpotongan pada satu titik. Panjang jarak gigi-gigi serta pola dari bit dibuat untuk memperoleh laju pemboran yang tertinggi dengan minimum pengaruh baling pada gigi tersebut. Jika diperhatikan secara seksama maka bentuk gigi tersebut berbeda-beda. Gigi yang relatif panjang dan jarang letaknya atau sedikit jumlahnya untuk formasi batuan lunak. Sedang gigi yang relatif pendek dan rapat letaknya digunakan untuk formasi medium hard atau hard.
9.2. Diamond
Bit
Pengeboran
dengan diamond bit ini sifatnya bukan penggalian (pengerukan) dengan gigi
berputar), tetapi diamond bit ini membor batuan berdasarkan penggoresan dari
butir-butir intan yang dipasang pada matrix besi (carbite) sehingga
menghasilkan laju pemboran yang relatif lambat. Kontak langsung antara
intan-intan dengan formasi menyebabkan kerusakan yang cepat karena panas yang
ditimbulkan. Pemakaian intan dipertimbangkan karena intan merupakan zat padat
yang sampai sekarang dianggap paling keras dan abrasif. Pada prakteknya diamond
bit jarang/tidak selalu digunakan di lapangan. Keistimewaan dari diamond bit
ini adalah mempunyai umur pemakaian yang relatif panjang (awet) sehingga
mengurangi frekuensi roundtrip, dengan demikian biaya pemboran dapat biperkecil.
Peralatan tambaha
n
10. Specialized Down Hole Tools
Specialized
Down-Hole Tools merupakan peralatan khusus yang digunakan sebagai “bottom hole
asembly” pada rangkaian pipa bor. Peralatan ini digunakan untuk mengontrol
kerja bit selama operasi pemboran berlangsung. Ada tiga jenis Specialized
Down-Hole Tools, yaitu :
Ø Stabilizer
Ø Rotary
reamers
Ø Shock
absorbes (shock subs)
11. Stabilizer
Stabilizer
digunakan sebagai “bottom hole assembly” untuk menjaga kestabilan bit dan
drillcollar dalam lubang bor selama berlangsung operasi pemboran. Pada umumnya
stabilizer di gunakan untuk tujuan sebagai berikut (fungsi) :
Ø Untuk
menungkatkan penembusan (increased penetration). Stabilizer akan memberikan WOB
yang lebih besar pada drillcollar sehingga meningkatkan laju pemboran
(penetration rate)
Ø Untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya patah lelah (fatique) pada sambungan
drillcollar.
Ø Untuk
mencegah terjadinya ‘well sticking”. Stabilizer dapat menahan permukaan
rangkaian pipa bor tetap tidak menyentuh didding lubang bor.
Ada
empat jenis stabilizer, yaitu :
Ø Non-rotary
sleave type stabilizer
Ø Sleave
type rig repairable stabilizer
Ø Replaceable
wear pid rig repairable stabilizer
Ø Blande
stabilizer
Stabilizer
Letak
: deretan bottomhole assembly (di dekat rangkaian drill string)
Mekanisme
: meningkatkan laju penembusan dengan berat yang dimilikinya. Stabilizer
dipasang pada drill pipe dan drill collar sesuai kebutuhan.
12. Rotary Reamers
Rotary
Reamers merupakan peralatan yang digunakan pada operasi pemboran terutama
menjaga ukuran lubang bor atau untuk memperbesar ukuran lubang bor.
Ada
tiga jenis rotary reamers :
Ø 3-point
string type
Ø 6-point
bottom hole type
Ø 3-point
bottom hole type
13. Shock
absorbers
Sering
juga disebut “shock sub” merupakan peralatan yang diletakkan pada bagian bawah section
drillcollar untuk mengurangi getaran dan kejutan yang ditimbulkan oleh “cutting
section of the bit” ketika membor batuan keras, patahan dan selang-seling
batuan keras lunak, hal ini mengurangi terjadinya kerusakan rangkaian pipa bor
dan bahkan rignya sendiri.
Fungsi
utama shock absorbed adalah untuk mengurangi :
Ø patah
lelah pada sambungan drillcollar dan drillpipe
Ø beban
kejutan pada bit, melindungi gigi-gigi dan bearing (as), dan
Ø kemungkinan
kerusakan pada peralatan di permukaan.
Hal
ini dapat dicapai laju pemboran yang lebih cepat karena WOB dan RPM yang
optimum dapat dicapai dan juga dapat memperpanjang umur
·
Bentuk Rotating System
BAB 3
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa :
·
Rotating System Seluruh
peralatan yang digunakan untuk mentransmisikan putaran dari permukaan.Fungsi utama system pemutar adalah untuk memutar rangkaian
pipa bor dan memberikan beratan diatas pahat memberi lubang.
·
Rotating system adalah alat bantu
untuk mentransmisikan putaran dari permukaan
·
Untuk memutar rangkaian pipa bor
Daftar pustaka
·
Hero Susanto. 2011,
Rotary System Drilling Rig, http://www.petroleumsupport.blogspot.com/ .
22/10/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar