Social Icons

blog ini tentang pengetahuan umum, semoga bermanfaat bagi andA

Senin, 03 November 2014

RIG SEDERHANA

RIG SEDERHANA #akupunya
gambarku
Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau di atas laut/lepas pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas pantai dapat melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral, teknologi dan keekonomian tambang bawah laut belum dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena itu, istilah "rig" mengacu pada kumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran pada permukaan kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air, atau mineral.
Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut.
Rig pengeboran dapat berukuran:
1.Kecil dan mudah dipindahkan, seperti yang digunakan dalam pengeboran eksplorasi mineral
2.Besar, mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam kerak Bumi. Pompa lumpur yang besar digunakan untuk melakukan sirkulasi lumpur pengeboran melalui mata bor dan casing (selubung), untuk mendinginkan sekaligus mengambil "bagian tanah yang terpotong" selama sumur dibor.
Katrol di rig dapat mengangkat ratusan ton pipa. Peralatan lain dapat mendorong asam atau pasir ke dalam reservoir untuk mengambil contoh minyak dan mineral; akomodasi untuk kru yang bisa berjumlah ratusan. Rig lepas pantai dapat beroperasi ratusan hingga ribuan kilometer dari pinggir pantai.
Pada umumnya RIG pengeboran dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai daerah
1.RIG Darat : Untuk pengeboran di darat. Bentuk paling sederhana, terdiri dari menara dan struktur penopang.
2.Rig Rawa : Biasa dikenal dengan sebuat "Swamp Barge". Untuk kelengkapan alat pengeboran sama dengan RIG darat, hanya saja menara dan sistem pengeboran ditempatkan di atas Ponton. Ponton ini akan duduk di dasar rawa saat operasi pengeboran berlangsung. Biasa beroperasi di perairan dengan kedalaman sekitar 5 M.
3.Jack Up Rig : Satu unit alat pengeboran dengan kaki yang panjang. Kaki ini dapat naik dan turun untuk menopang struktur utama. RIG jenis ini biasa digunakan pada daerah dengan kedalaman sekitar 100 M atau kurang
4.Tender RIG : Sistem pengeboran dipasang pada platform. Tender RIG digunakan untuk membantu operasi pengeboran (pengangkatan pipa, strultur dll). Tender RIG akan menempel di platform saat operasi pengeboran berlangsung.
5.Semisubmersible RIG : Sesuai namanya, RIG semisub merupakan obyek terapung yang dipasang alat pengeboran. Biasa digunakan untuk mengebor daerah laut dalam (lebih dari 100 M).
6.Drill Ship : Semua peralatan untuk pengeboran dipasang pada kapal. Digunakan untuk mengebor laut yang sangat dalam. 


Seputar Perminyakan ( ROTATING SYSTEM )

BAB 1
PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang
Orang awam sering sekali salah kaprah menanyakan soal bensin, solar, minyak tanah, LPG, etc pada teman-teman dari lulusan teknik perminyakan. Atau ada juga yang menanyakan bagaimana cara mencari minyak (eksplorasi). Memang benar, teknik ini mempelajari hal tersebut. Akan tetapi lulusan teknik perminyakan umumnya bukan orang yang ahli di bidang ini. Untuk urusan bahan bakar minyak, mungkin lebih tepat ditanyakan kepada lulusan teknik kimia. Sedangkan untuk urusan eksplorasi, ada Geologist/Geophysicist yang lebih ahli tentunya.
Teknik Perminyakan adalah bidang ilmu teknik yang mempelajari bagaimana terbentuknya minyak dan gas bumi di dalam perut bumi, dan mencari tahu berapa banyak jumlah cadangan yang ada untuk selanjutnya dapat diambil dan diproduksi dalam bentuk crude oil ataupun gas alam. Dengan semakin berkembangnya industri energi, maka panas bumi juga termasuk di dalam lingkup Teknik Perminyakan. Tugas dari sarjana teknik perminyakan adalah untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi yang meliputi: mencari dan menentukan lapangan minyak, penghitungan cadangan, penentuan titik bor, aktifitas pemboran, produksi, dan lain lain. Pada proses produksi, yang dipelajari adalah bagaimana cara memproduksi fluida agar dapat sampai ke permukaan dan juga memperkiraan teknologi-teknologi apa saja yang akan diterapkan ketika sudah membangun sebuah sumur. Sedangkan teknik pemboran digunakan untuk mendesain dan mengebor lubang sumur setelah mengetahui titik lokasi yang akan di bor

b.      Rumusan Masalah
·         Tentang Rotating System ?
·         Bentuk dari Rotating System ?
c.       Tujuan
Selain untuk melengkapi tugas pengantar teknik perminykan, Tujuan kita membuat makalah ini agar kita dapat mengetahui bagaimana tentang alat Rotating System dalam rangkaian Rig.



BAB 2
PEMBAHASAN
·         Rotating System
Seluruh peralatan yang digunakan untuk mentransmisikan putaran dari permukaan.
Fungsi utama system pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor dan memberikan beratan diatas pahat memberi lubang.
System pemutar atau rotating system ini terdiri dari tiga sub-komponen :
1.      Peralatan putar ( rotary assembly)
2.      Rangkaian pipa bor
3.      Mata Bor
Peralatan putar berfungsi untuk :
·         Memutar rangkaian pipa bor selama oprasi pemboran berlangsung
·         Menggantaungkan rangkaian pipa bor yaitu dengan slip yang dipasang (dimasukan) pada rotary table ketika disambung atau melepas bagian-bagian drill pipe.
Rangkaian pipa bor menghubungkan antara swivel dan mata bor berfungsi untuk :
·         Menarik-turunkan mata bor
·         Memberikan beban diatan pahat untuk penembusan (penetration)
·         Meneruskan putaran ke mata bor dan
·         Menyalurkan fluida pemboran yang bertekanan ke mata bor
Mata bor merupakan peralatan yang berlangsung menyentuh formasi, berfungsi untuk menghancurkan dan menembus formasi.
a.      Peralatan Putar (rotary assembly)
Peralatan putar ditempatkan pada lantai bor di bawah crown block diatas lubang, peralatan putar terdiri dari :
1.      Meja putar (rotary table)
2.      Master Bushing
3.      Dua alat penting yaitu, kelly bushing(digunkan untuk memutar rangkaian pipa bor) dan rotary slip (digunkan untuk menggantungkan rangkaian pipa bor). Kunci utamanya adalah meja putar.
Meja putar, master bushing dan kelly bushing digunakan bersama-sama untuk memutar rangkaian pipa bor. Meja putar, master bushing dan rotary table digunakan untuk menggantung rangkaian pipa bor didalam lubang pada saat menyambung atau melepas section drillpipe dengan bantuan “make-up and break out tongs”
1.      Meja Putar
Meja putar berfungsi untuk :Meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui Kelly bushing dan Kelly.Menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan pipa bor dilakukan. Kecepatan meja putar dapat diatur oleh seorang driller man dengan beberapa handle yang ada di drawwork.
Hubungan rotary table dengan prime mover ada dua macam :
·        Hubungan dengan rantai ke drawwork
·        Hubungan langsung ke prime mover
2.         Master Bushing
Master bushing merupakan alat yang dapat dilepas dari rotary table. Master bushing berfungsi sebagai dudukan (penempatan) Kelly bushing atau rotary slip.
3.         Kelly Bushing
Kelly bushing selama operasi pemboran berlangsung berfungsi untuk meneruskan putaran dari rotary table ke rangkaian pipa bor.
Fungsi : meneruskan putarandari rotary table ke kelly
Mekanisme : mentransmisikan gaya putar dari rotary table ke kelly dan seterusnya ke rangkaian pipa bor.

4.         Rotary Slips
Jika rotary slip dimasukkan ke dalam master bushing, maka rotary slip akan berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor.
Fungsi : Alat untuk menahan drill string yang menggantung ketika melakukan koneksi, menaikkan dan menurunkan drill string ke drill hole.
Mekanisme : Dijepitkan pada rangkaian drill string saat pemasangan atau pelepasan, agar tidak terlepas ataupun jatuh kedalam lubang bor.
b.      Rangkaian Pipa Bor
1.    Swivel
Swivel adalah ujung teratas rangkaian pipa bor, yang berfungsi untuk : Memberikan kebebasan kepada rangkaian pipa bor untuk berputar dimana swivelnya sendiri tidak ikut berputar. Memberikan perpaduan gerak vertical dengan gerak berputar dapat bekerja bersama-sama. Sebagai penghubung antara rotary hose (pipa karet) dengan Kelly sehingga memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi tanpa mengalami kebocoran.
Bagian-bagian dari swivel terdiri dari :
·         Bail : bagian atas dari swivel yang berfungsi sebagai penggantung swivel pada hook di bawah travelling block
·         Goosneck : merupakan pipa yang berbentuk seperti huruf “U” yang terletak di bagian atas dari swivel, berfungsi untuk menghubungkan rotary hose dengan swivel
·         Washpipe assembly (internal) terletak pada bagian atas swivel bannet yang berfungsi untuk menghubungkan rotary hose (dari goosneck) dengan rotating swivel stem. Washpipe assembly dapat diambil dari swivel untuk dibersihkan.
·         Bonnet : merupakan metal yang berfungsi sebagai pelindung washpipe assembly
·         Houshing : merupakan suatu baja yang berfungsi sebagai pelindung washpipe dan sebagai rumah rotating stem assemblies
·         Rotating swivel stem : merupakan poros perputaran pada swivel
·         Pin : merupakan ulir pada bagian atas dari kelly cock.
2.      Kelly
Kelly merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan luarnya dapat berbentuk segi tiga, segi empat, segi enam. Kelly ini dimasukkan ke dalam kelly bushing.
Kelly bushing berfungsi untuk meneruskan gaya putar (torsi) dari meja putar ke kelly dan selanjutnya keseluruh rangkaian pipa bor. Selama kelly ini tidak dipergunakan (dilepas) misal pada waktu mencabut string, maka kelly ini dimasukkan ke dalam rathole yang terdapat di lantai bor. Dalam keadaan ini kelly bushing selalu ikut terbawa demikian pula swivelnya.
3.      Upper Kelly Cock
Merupakan suatu valve yang dipasang diantara swivel dan kelly. Fungsi utamanya (pada saat tertutup) adalah untuk menjaga agar tidak terjadi tekanan dari lubang bor yang bertekanan tinggi.
4.      Lower Kelly Cock (Mud Silver Valve)
Mempunyai valve otomatis atau manual berfungsi untuk menahan cairan pemboran dalam kelly pada saat dilakukan penyambungan.
5.      Drillpipe (DP)
Drillpipe merupakan bagian rangkaian pipa bor yan terpanjang, artinya jumlahnya paling banyak dalam satu rangkaian pipa bor untuk mencapai kedalaman lubang bor yang diinginkan. Fungsi utama drillpipe adalah untuk :
·           menghubungkan kelly dengan drillcollar dan mata bor di atas lubang bor
·           memberikan rangkaian panjang pipa bor, sehingga dapat menembus formasi yang lebih dalam
·           memungkinkan naik turunnya mata bor
·           meneruskan putaran dari meja putar ke meja bor
·           meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor



Letak : (rangkaian drill string) diatas drill collar / HWDP
Mekanisme : Rangkaian pipa bor satu sama lainnya dengan di hubungkan dengan tool joint dan disambung dengan drill collar sehingga memungkinkan untuk diperpanjang dan diputar serta menjadi jalan bagi cairan pengeboran agar mengalir dengan lancar dari swivel ke dasar sumur
Dan Heavy Weight Drill PipeFungsi : Pada prinsipnya sama dengan drill pipe namun HWDP lebih berat. Digunakan pada kondisi khusus, yaitu pada waktu terjadi down hole problem seperti pipa terjepiy dan   sebagainya.
Letak : (rangkaian drill string) antara drill pipe dan drill collar
Mekanisme : menghubungkan dan menambah panjang rangkaian pipa  pemboran dan menambah beban tekan pada drillstring.
6.      Penyambung Drill Pipe
Setiap section atau joint drillpipe standart mempunyai tiga bagian pokok, yaitu : tube (pipe), dan tool joint pada kedua ujungnya. Tool joint terdiri dari dua jenis :
·           Pin connection : tool joint pada bagian bawah drillpipe (DP) dimana ulir dibuat pada bagian luar, disebut “PIN”
·           Box connection : tool joint pada bagian atas drill pipe (DP) dimana ulir dibuat pada bagian dalam, disebut “BOX”
7.      Karakteristik Drill Pipe
a). Tipe utama drill pipe, ada 2 macam :
·         Standart drill pipe : digunakan dari permukaan sampai pada top drill collar. Pada umumnya drill pipe diikuti drill collar di atas mata bor (bit).
·         Heavy weight drill pipe : digunakan pada kondisi khusus, yaitu pada waktu terjadi down hole problem seperti pipa terjepit, dan sebagainya.
b).  Ukuran dan panjang :
·         Range 18’ – 22’ à jarang dijumpai
·         Range 27’ – 30’
·         Range 39’ – 45’
c). Drillpipe joint biasanya disambung atau dilepasdari section pipa bor. Section ini disebut “stand’. Jumlah joint dalam satu stand ditentukan oleh tinggi menara dan ring drill pipe yang digunakan.
d). Penyimpanan drill pipe : drill pipe disimpan bila tidak digunakan pada dua rak pipe didekat rig. Rig storage bisa dilepas dari rangkaian pipa bor, drill pipe joint ditempatkan (disandarkan) pada rak pipa di sisi menara. Near Rig storage drill pipe joint ditempatkan pada rak yang terletak di seberang rig.

8.      Drill Collar (DC)
Drillcollar berbentuk seperti DP, tetapi diameter dalamnya lebih kecil dan diameter luarnya sama dengan diameter luar “tooljoint” DP. Jadi dindingnya lebih tebal daripada DP.
Drill Collar ditempatkan pada rangkaian pipa bor bagian bawah diatas mata bor. Fungsi utama dari Drill Colar :
·         Sebagai pemberat (wight on bit = WOB), sehingga rangkaian pipa bor dalam keadaan tetap tegang pada saat pemboran berlangsung, sehingga tidak terjadi pembelokkan lubang.
·         Membuat agar putaran rangkaian pipa bor stabil
·         Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor agar mampu menahan puntiran
Dengan demikian diharapkan akan berjalan dengan laju yang besar, lubang bor lurus dan kerusakan DP kecil.
Ø    Drill Collar
Letak : (rangkaian drill string dan bottom hole assembly (BHA)) di bawah drill pipe
Mekanisme : DC yang mempunyai dinding yang tebal memungkinkan dibuatnya grade pada dinding tersebut sehingga tdak memerlukan tool joint. Pada drill collar juga dapat dipasangkan alat-alat spesial sehingga hasil pengeboran formasi dapat maksimal.
Ø    Karakteristik Drill Collar
1.      Perbedaan antara drillpipe dengan drillcollar : Perbedaan pokok antara drillpipe dengan drillcollar adalah ukuran, berat dan strength. Pada gambar terlihat drillcollar tidak mempunyai tool joint,karena drillcollar dindingnya tebal sehingga ulir cukup dibuat pada dindingnya sendiri.
2.      standart drillcollar parts
3.      ukuran drillcollar :
biasanya mempunyai panjang 30 ft atau kurang
tebal dindingnya 3 ½ inch atau lebih
berat lebih dari 3 tons
di bawah batang bor dapat dipakai 2 – 60 drillcollar
Ø    Jenis-Jenis Drill Collar
1.      Standart drillcollar mempunyai permukaan yang halus dengan box connection terletak pada tiap top dan pin connection terletak pada bottom
2.      Spiraled drillcolar mempunyai permukaan beralur seperti spiral, digunakan pada kondisi khusus untuk mencegah terjadinya differential wall sticking.
3.      Zipped drillcollar permukaannya terdapat ceruk (lekukan) yaitu pada bagian ujung atas drillcollar. Digunakan untuk menjaga keseimbangan.
9.      Mata Bor (Bit)
Mata bor merupakan peralatan yang langsung menyentuh formasi, berfungsi untuk menghancurkan dan menembus formasi, dengan cara memberi beban pada mata bor.
Bagian – bagian penting dari mata bor :
Ø  shank: merupakan suatu alur (threaded pin), dimasukkan ke dalam box  connection pada bottom collar atau bit sub di bawah collar.
Ø  Bit lugs : merupakan peralatan yang berfungsi untuk dudukan poros dan cones.
Ø  Cones : merupakan roda-roda bergigi (gerinda) yang berputar pada mata bor.
Ø  Fluid passageway (jets) : merupakan nozzle yang terdapat pada bottom untuk menyemprotkan lumpur bor langsung ke formasi.
Jenis-jenis mata bor :
9.1.   Drag Bit
Drag bit ini tidak mempunyai roda-roda yang dapat bergerak dan membor dengan gaya keruk dari blandenya. Pada masa yang lampau, biasanya untuk pemboran permukaan (spud in) dilakukan dengan bit ini, tetapi dewasa ini telah digeser oleh roller- cone bit. Letak jet nozzle pada drag bit ini dirancang agar supaya lumpur yang keluar dari rangkaian pipa bor langsung menyemprot blandernya, hal ini dimaksudkan agar blandenya tetap bersih pada waktu mengebor. Drag bit biasanya digunakan untuk membor formasi-formasi lunak dan plastik (lengket). Blande drag bit dibuat dari macam-macam baja paduan dan pada bagian muka (faced) yang keras umumnya diperkuat dengan tungsten carbide. Persoalan-persoalan yang timbul dalam penggunaan drag bit adalah :
Ø  lubang bengkok
Ø  lubang berdiameter kurang dari yang diminta (undergauge)
Ø  balling (dilapisi padatan) pada pemboran formasi shale
Lubang bengkok dapat dikurangi dengan pemakaian drill collar, sedang undergauge dapat dikurangi dengan membuat otomatis pada nozzle, dimana bila bitnya rusak, nozzle bertumpu pada lubang dan tertutup secara otomatis, sehingga menaikkan tekanan pompa dipermukaan. Balling dapat dikurangi dengan menggunakan jet nozzle pada balandenya.
9.2.  Roller-Cone (Rock Bit)
Roller-Cone adalah bit yang mempunyai kerucut (cone) yang dapat berputar untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali didesain oleh howard R. Houghes (1909) dan hingga sekarang banyak dilakukan untuk pemboran di lapangan minyak. Pada masing-masing terdapat gigi-gigi. Jika diperhatikan secara seksama maka bentuk gigi tersebut untuk setiap bit berbeda. Gigi yang panjang dan jarang letaknya atau sedikit jumlahnya digunakan untuk formasi batuan lunak. Sedang gigi-gigi yang pendek dan rapat letaknya adalah digunakan untuk formasi medium hard atau hard (keras).
Umumnya jumlah conner pada setiap bit adalah tiga, setiap cones mempunyai sumbu yang berbeda, setiap asnya berpotongan pada satu titik. Panjang jarak gigi-gigi serta pola dari bit dibuat untuk memperoleh laju pemboran yang tertinggi dengan minimum pengaruh balling pada gigi-gigi tersebut.
Roller cone bit ada dua macam :
a.       Steel tooth bit (Milled tooth bit)
Merupakan satu diantara jenis mata bor (bit) yang paling banyak dipakai, dikenal dari gigi-gigi pemotongnya yang dibentuk dengan jalan menggiling/memotong conenya, sehingga menjadi gigi.
b.    Insert bit (Tungsten carbite bit)
Gigi-gigi dibuat dari karbit tungsten yang tahan keausan. Biasanya mata bor jenis ini digunakan untuk menembus lapisan yang paling keras atau paling abrasif.

Roller Cone Bit (Steel tooth bit)
Fungsi : Bit yang mempunyai kerucut (cone) yang dapat berputar untuk menghancurkan.
Letak : rangkaian bottom hole assembly paling bawah.
Mekanisme : Pada roller cone bit umumnya memiliki jumlah cone pada setiap bit adalah tiga, setiap cone mempunyai sumbu yang berbeda, setiap as-nya berpotongan pada satu titik. Panjang jarak gigi-gigi serta pola dari bit dibuat untuk memperoleh laju pemboran yang tertinggi dengan minimum pengaruh baling pada gigi tersebut. Jika diperhatikan secara seksama maka bentuk gigi tersebut berbeda-beda. Gigi yang relatif panjang dan jarang letaknya atau sedikit jumlahnya untuk formasi batuan lunak. Sedang gigi yang relatif pendek dan rapat letaknya digunakan untuk formasi medium hard atau hard.
9.2.    Diamond Bit
Pengeboran dengan diamond bit ini sifatnya bukan penggalian (pengerukan) dengan gigi berputar), tetapi diamond bit ini membor batuan berdasarkan penggoresan dari butir-butir intan yang dipasang pada matrix besi (carbite) sehingga menghasilkan laju pemboran yang relatif lambat. Kontak langsung antara intan-intan dengan formasi menyebabkan kerusakan yang cepat karena panas yang ditimbulkan. Pemakaian intan dipertimbangkan karena intan merupakan zat padat yang sampai sekarang dianggap paling keras dan abrasif. Pada prakteknya diamond bit jarang/tidak selalu digunakan di lapangan. Keistimewaan dari diamond bit ini adalah mempunyai umur pemakaian yang relatif panjang (awet) sehingga mengurangi frekuensi roundtrip, dengan demikian biaya pemboran dapat biperkecil.

Peralatan tambaha
n
10.     Specialized Down Hole Tools
Specialized Down-Hole Tools merupakan peralatan khusus yang digunakan sebagai “bottom hole asembly” pada rangkaian pipa bor. Peralatan ini digunakan untuk mengontrol kerja bit selama operasi pemboran berlangsung. Ada tiga jenis Specialized Down-Hole Tools, yaitu :
Ø  Stabilizer
Ø  Rotary reamers
Ø  Shock absorbes (shock subs)

11.    Stabilizer
Stabilizer digunakan sebagai “bottom hole assembly” untuk menjaga kestabilan bit dan drillcollar dalam lubang bor selama berlangsung operasi pemboran. Pada umumnya stabilizer di gunakan untuk tujuan sebagai berikut (fungsi) :
Ø  Untuk menungkatkan penembusan (increased penetration). Stabilizer akan memberikan WOB yang lebih besar pada drillcollar sehingga meningkatkan laju pemboran (penetration rate)
Ø  Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya patah lelah (fatique) pada sambungan drillcollar.
Ø  Untuk mencegah terjadinya ‘well sticking”. Stabilizer dapat menahan permukaan rangkaian pipa bor tetap tidak menyentuh didding lubang bor.
Ada empat jenis stabilizer, yaitu :
Ø  Non-rotary sleave type stabilizer
Ø  Sleave type rig repairable stabilizer
Ø  Replaceable wear pid rig repairable stabilizer
Ø  Blande stabilizer

Stabilizer
Letak : deretan bottomhole assembly (di dekat rangkaian drill string)
Mekanisme : meningkatkan laju penembusan dengan berat yang dimilikinya. Stabilizer dipasang pada drill pipe dan drill collar sesuai kebutuhan.

12.   Rotary Reamers
Rotary Reamers merupakan peralatan yang digunakan pada operasi pemboran terutama menjaga ukuran lubang bor atau untuk memperbesar ukuran lubang bor.
Ada tiga jenis rotary reamers :
Ø  3-point string type
Ø  6-point bottom hole type
Ø  3-point bottom hole type

13.  Shock absorbers
Sering juga disebut “shock sub” merupakan peralatan yang diletakkan pada bagian bawah section drillcollar untuk mengurangi getaran dan kejutan yang ditimbulkan oleh “cutting section of the bit” ketika membor batuan keras, patahan dan selang-seling batuan keras lunak, hal ini mengurangi terjadinya kerusakan rangkaian pipa bor dan bahkan rignya sendiri.
Fungsi utama shock absorbed adalah untuk mengurangi :
Ø  patah lelah pada sambungan drillcollar dan drillpipe
Ø  beban kejutan pada bit, melindungi gigi-gigi dan bearing (as), dan
Ø  kemungkinan kerusakan pada peralatan di permukaan.
Hal ini dapat dicapai laju pemboran yang lebih cepat karena WOB dan RPM yang optimum dapat dicapai dan juga dapat memperpanjang umur
·         Bentuk Rotating System

 

BAB 3
PENUTUP
a.      Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa :
·         Rotating System Seluruh peralatan yang digunakan untuk mentransmisikan putaran dari permukaan.Fungsi utama system pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor dan memberikan beratan diatas pahat memberi lubang.
·         Rotating system adalah alat bantu untuk mentransmisikan putaran dari permukaan
·         Untuk memutar rangkaian pipa bor



















Daftar pustaka
·         http://www.wikipedia.com/
·         Muhammad hasbi.2013, Teknik Pemboran, http://www.petroleum.blogspot.com. 22/10/2014
·         Hero Susanto. 2011, Rotary System Drilling Rig, http://www.petroleumsupport.blogspot.com/ . 22/10/2014